Ada seseorang yang memperlakukan Solat Dhuha seperti Solat Wajib.
Alasannya kerana khuatir tidak mendapatkan rezeki.
Ada lagi pemuda yang tidak lepas Solat Dhuha setiap harinya demi mendapatkan bonus tempat di kerjanya.
Sementara dirinya selalu tertidur disaat Solat Subuh.
Di tempat yang berbeza ada yang mengukur banyaknya Tahajjud yang dilakukan dengan kejayaan.
Ada yang begitu banyak bersedekah tetapi demi mendapatkan cash back di tiap usahanya.
Seorang Tabi'in yang banyak berinteraksi dengan sahabat pernah ditanya, apakah surah didalam Qur'an yang paling sering membuat Para Sahabat menangis ?
Lalu dijawab : "Surah HUD."
Kemudian ditanyakan lagi ayat berapakah dari Surah tersebut yang membuat Para Sahabat menangis ?
Dan dijawab : "Ayat 15 - 16."
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti Kami berikan (balasan) penuh atas pekerjaan mereka di dunia (dengan sempurna) dan mereka di dunia tidak akan dirugikan."
"Itulah orang-orang yang tidak memperoleh (sesuatu) di akhirat
kecuali neraka, dan sia-sialah di sana apa yang telah mereka usahakan (di dunia) dan terhapuslah apa yang telah mereka kerjakan."
(QS. Hud : Ayat 15-16)
Inilah alasan kenapa Abdurahman bin Auf sering menangis ketika mendapatkan kenikmatan duniawi.
Sahabat yang mulia ini khuatir bila kenikmatan di dunia saat ini merupakan nikmat akhirat yang disegerakan. Hingga kelak di akhirat tidak didapatkan lagi nikmat-nikmat itu.
Allahu. Nau'zubillahiminzalik.
Luruskan lagi niat-niat kita.
Dhuha kita jangan diukur dengan bertambahnya rezeki,
Tahajjud kita jangan diukur dengan majunya bisness kita,
Sedekah kita jangan diukur dengan mewahnya rumah dan kenderaan.
Ukurlah diri kita dengan Para Sahabat Nabi saw yang mulia.
Seberapa bagus Dhuha, Tahajjud, dan Sedekah mereka dibanding kita ?
Sementara mereka banyak juga yang tidak hidup dalam kemewahan.
Seperti AMIRUL MUKMININ UMAR BIN KHATTAB RA...
Kalau ukuran kejayaan semua kerana banyaknya Dhuha, Tahajjud dan Sedekah, maka tentulah orang-orang kafir tak ada yang berjaya.
Alasannya kerana khuatir tidak mendapatkan rezeki.
Ada lagi pemuda yang tidak lepas Solat Dhuha setiap harinya demi mendapatkan bonus tempat di kerjanya.
Sementara dirinya selalu tertidur disaat Solat Subuh.
Di tempat yang berbeza ada yang mengukur banyaknya Tahajjud yang dilakukan dengan kejayaan.
Ada yang begitu banyak bersedekah tetapi demi mendapatkan cash back di tiap usahanya.
Seorang Tabi'in yang banyak berinteraksi dengan sahabat pernah ditanya, apakah surah didalam Qur'an yang paling sering membuat Para Sahabat menangis ?
Lalu dijawab : "Surah HUD."
Kemudian ditanyakan lagi ayat berapakah dari Surah tersebut yang membuat Para Sahabat menangis ?
Dan dijawab : "Ayat 15 - 16."
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti Kami berikan (balasan) penuh atas pekerjaan mereka di dunia (dengan sempurna) dan mereka di dunia tidak akan dirugikan."
"Itulah orang-orang yang tidak memperoleh (sesuatu) di akhirat
kecuali neraka, dan sia-sialah di sana apa yang telah mereka usahakan (di dunia) dan terhapuslah apa yang telah mereka kerjakan."
(QS. Hud : Ayat 15-16)
Inilah alasan kenapa Abdurahman bin Auf sering menangis ketika mendapatkan kenikmatan duniawi.
Sahabat yang mulia ini khuatir bila kenikmatan di dunia saat ini merupakan nikmat akhirat yang disegerakan. Hingga kelak di akhirat tidak didapatkan lagi nikmat-nikmat itu.
Allahu. Nau'zubillahiminzalik.
Luruskan lagi niat-niat kita.
Dhuha kita jangan diukur dengan bertambahnya rezeki,
Tahajjud kita jangan diukur dengan majunya bisness kita,
Sedekah kita jangan diukur dengan mewahnya rumah dan kenderaan.
Ukurlah diri kita dengan Para Sahabat Nabi saw yang mulia.
Seberapa bagus Dhuha, Tahajjud, dan Sedekah mereka dibanding kita ?
Sementara mereka banyak juga yang tidak hidup dalam kemewahan.
Seperti AMIRUL MUKMININ UMAR BIN KHATTAB RA...
Kalau ukuran kejayaan semua kerana banyaknya Dhuha, Tahajjud dan Sedekah, maka tentulah orang-orang kafir tak ada yang berjaya.
Luruskan Niat...
Niatkan Dhuha sebagai sedekah untuk 360 ruas sendi kita,
Niatkan Tahajjud sebagai ibadah tambahan menutup yang kekurangan,
Niatkan sedekah kita untuk memadamkan segala sifat-sifat buruk didalam diri kita.
Niatkan Dhuha sebagai sedekah untuk 360 ruas sendi kita,
Niatkan Tahajjud sebagai ibadah tambahan menutup yang kekurangan,
Niatkan sedekah kita untuk memadamkan segala sifat-sifat buruk didalam diri kita.
Pesan Guru saya, Allahyarham Haji Rosli Siroon;
"Kalau pun kita pandai,
janganlah dicakapkan sangat,
Kalau pun kita berani,
janganlah ditunjukkan sangat,
Kalau pun kita penakut,
janganlah dinampakkan sangat,
Kalau pun kita bodoh,
janganlah diterangkan sangat,
Kalau pun kita kaya,
janganlah dihebohkan sangat,
Kalau pun kita miskin, janganlah diketarakan sangat,
IKHLASkan hidup hanya kerana Allah swt."
"Salah satu sebab seseorang itu tidak mendapat hidayah daripada Allah swt kerana dia suka memuji dirinya sendiri."
- Al-Imam Al-Ghazali Rahimahullah ta'ala. -
"Kalau pun kita pandai,
janganlah dicakapkan sangat,
Kalau pun kita berani,
janganlah ditunjukkan sangat,
Kalau pun kita penakut,
janganlah dinampakkan sangat,
Kalau pun kita bodoh,
janganlah diterangkan sangat,
Kalau pun kita kaya,
janganlah dihebohkan sangat,
Kalau pun kita miskin, janganlah diketarakan sangat,
IKHLASkan hidup hanya kerana Allah swt."
"Salah satu sebab seseorang itu tidak mendapat hidayah daripada Allah swt kerana dia suka memuji dirinya sendiri."
- Al-Imam Al-Ghazali Rahimahullah ta'ala. -
Credit: Ukhti Nasyitah Ting
Begitulah...
xoxo
2 Comments
inshaallah
ReplyDeleteAmiiiin... amiiiin... allahumma amiiiin...
Delete