HIJRAH RASULULLAH : STRATEGI DAKWAH DAN PEMBENTUKAN MASYARAKAT ISLAM AWAL

فَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَأُخْرِجُوا مِن دِيَارِهِمْ وَأُوذُوا فِي سَبِيلِي وَقَاتَلُوا وَقُتِلُوا لَأُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلَأُدْخِلَنَّهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ثَوَابًا مِّنْ عِندِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عِندَهُ حُسْنُ الثَّوَابِ

"Maka orang-orang yang berhijrah (kerana menyelamatkan ugamanya), dan yang diusir ke luar dari tempat tinggalnya, dan juga yang disakiti (dengan berbagai-bagai gangguan) kerana menjalankan ugamaKu, dan yang berperang (untuk mempertahankan Islam), dan yang terbunuh (gugur Syahid dalam perang Sabil) - sesungguhnya Aku akan hapuskan kesalahan-kesalahan mereka, dan sesungguhnya Aku akan masukkan mereka ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, sebagai pahala dari sisi Allah. Dan di sisi Allah jualah pahala yang sebaik-baiknya (bagi mereka yang beramal soleh)" [Surah Aali Imran 195]

#Hijrah Rasulullah saw bersama kaum muslimin dari Mekkah ke Madinah (Yatsrib) merupakan titik tonggak kebangkitan kaum muslimin pada saat itu. Hijrahnya kaum muslimin tentunya ada alasan tersendiri. Selain menghindari dari tekanan dan kepungan kaum kafir Quraisy, juga mengawali sebuah peradaban Islam baru di kota Madinah.

#Berdasarkan pandangan Syeikh Abdul Hasan Ali Hasani an-Nadwi dalam buku Sirah Nabawiyah, berikut beberapa alasan mengapa Nabi Muhammad saw dan para sahabat berhijrah meninggalkan bumi Mekah tercinta:


1) Seksaan dan gangguan kafir Quraisy terhadap umat Islam

Pada saat Rasulullah saw berdakwah di kota Mekah, banyak di antara kaum muslimin pada saat itu diseksa dalam keadaan hidup-hidup oleh orang-orang kafir Quraisy. Sedangkan baginda saw tidak mampu melindungi mereka.

Lalu, baginda saw berkata kepada mereka: "Seandainya kalian pergi ke negeri Habsyah, sesungguhnya di sana terdapat seorang raja yang tidak akan dianiaya orang yang ada di dekatnya. Negeri Habsyah ialah tanah kebenaran. Kalian sebaiknya berada di sana hingga Allah memberikan kelapangan bagi kalian".

2) Serangan dan gangguan kaum Quraisy kepada Rasulullah saw

Kaum kafir Quraisy melakukan berbagai usaha untuk menghalang Rasulullah saw dalam dakwahnya. Mereka tidak berhasil membuat para pemuda yang masuk Islam untuk kembali pada mereka, sementara dakwah Rasulullah saw juga tidak mengendur. Maka, mereka memujuk orang-orang bodoh di kalangan mereka untuk mendustakan, menyakiti, mengirimkan sihir, dan perdukunan kepada Rasulullah saw.


3) Kepentingan dakwah Islam dan meringankan beban Rasulullah saw

Alasan lain yang melatarbelakangi hijrahnya umat Islam ke Madinah disebabkan oleh kepentingan dakwah Islam. Selain itu, ia menjadi salah satu usaha meringankan beban Rasulullah saw. Dari mereka yang hijrah, dapat diketahui luasnya ragam kemanusiaannya yang terdiri dari berbagai tingkat dan status sosial masyarakat Mekah. Ada orang kaya dan miskin, orang tua dan anak-anak, laki-laki dan perempuan di mana mereka merupakan penduduk asli Mekah. Hal tersebut menunjukkan dahsyatnya pengaruh, kekuatan, dan kesempurnaan dakwah yang dibawakan Rasulullah saw.

4) Adanya Baiah dari Kaum Ansar (Madinah)

Sebelum melakukan hijrah untuk kedua kalinya, terjadi baiah dari penduduk Madinah sebanyak dua kali. Baiah pertama terjadi di Bukit Aqabah yang diikuti oleh 13 orang memeluk Islam. Pada tahun 622 M, terjadilah baiah yang kedua atau dikenal dengan Perjanjian Aqabah II. Beberapa riwayat mengatakan baiah ini diikuti oleh 73 orang memeluk Islam. Rasulullah saw meminta baiah kepada kaum Ansar untuk membela Islam dan melindungi baginda serta para pengikutnya. Kemudian, Baginda memerintahkan para sahabat dan umat Islam di Mekah untuk pergi ke Madinah.

5) Perintah daripada Allah swt agar berhijrah.

Hijrahlah ke arah sesuatu yang lebih baik dan lebih diredhaiNya.

FROM THE RIVER TO THE SEA, PALESTINE WILL BE FREE

xoxo


Post a Comment

0 Comments